Adapun ciri-ciri busi motor harus diganti salah satunya, yaitu mesin yang susah dihidupkan. Jika terjadi hal-hal tersebut, sebaiknya membawa motor pada teknisi ahlinya agar segera diganti. Dengan begitu, maka performa mesin kendaraan secara keseluruhan akan menjadi lebih prima.

Baca juga: Bos Ducati Bilang Penampilan Perdana Marquez Menakutkan! Kepala Bengkel Planet Ban Triyono mengatakan penggantian busi sebaiknya dilakukan setiap motor menempuh jarak 15.000 Km.

Kepala Bengkel Planet Ban Triyono mengatakan penggantian busi sebaiknya dilakukan setiap motor menempuh jarak 15.000 Km. “Dengan jarak tempuh tersebut, beberapa busi sudah mengalami penurunan performa, biasanya ada tanda-tanda aus atau pembakaran tidak sempurna,” ucap Triyono kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Performa Mesin Turun Drastis

Selain mesin menjadi sulit untuk dihidupkan, kondisi dan performa mesin saat mobil digunakan juga menjadi sangat berkurang. Jika hal ini terjadi, Anda harus segera mengganti businya sebelum membuat mobil semakin rusak.

Performa Mesin Menurun

Kondisi busi yang aus dapat memengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat. Selain itu, mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi.

• Sulit Menyalakan Mesin Mobil.
• Terdengar Suara Tidak Wajar.
• Pada Posisi Idle, Muncul Getaran.
• Perubahan Warna Busi Menjadi Gelap.
• Kualitas dari Busi Kurang Baik.
• Bahan Bakar yang Berlebih.

Optimalnya, busi motor harus diganti setiap 6.000 kilometer sampai 10.000 kilometer,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/6/2023). Diko mengatakan, rumus mudah untuk melengkapi cara pertama adalah dengan mencocokkan waktu ganti oli, dengan waktu ganti busi.

Jika motor sering mengalami kesulitan ketika dinyalakan, ini seebtulnya salah satu tanda busi rusak. Karena busi rusak tidak mampu menghasilkan percikan api yang cukup di ruang bakar, sehingga motor jadi sulit untuk dinyalakan, baik dengan kick starter maupun electric starter.

Busi motor merupakan komponen yang pemakaiannya tidak bisa tahan lama. Waktu yang tepat untuk mengganti busi motor adalah 6ribu km. Sayangnya banyak yang belum tahu cara kerja busi.

Pada busi standar, penggunaannya harus diganti secara rutin setelah digunakan untuk menempuh jarak 6 ribu kilometer.

Busi sepeda motor idealnya diganti setiap 6.000 – 8.000 km. Untuk memastikannya, bisa cek kondisi buku manual motor kita. Untuk pengecekan berkala, bisa dilakukan tiap 3.000 – 4.000 km. Pengecekan busi diperlukan untuk mengecek elektroda busi, apakah sudah terlalu kotor. Bersihkan jika dirasa perlu.

Lantas kenapa busi cepat rusak? Kalau busi motor sering rusak atau mati, bisa jadi itu akibat terjadi kebocoran pada klep. Dan penyebab utama busi yang sering rusak memang kebocoran klep. Kebocoran pada klep ini mengganggu kerja busi dan mengurangi usia pakainya.

Kondisi busi yang aus dapat mempengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat. Selain itu, mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi.

Busi merupakan komponen penting pada sepeda motor. Tanpa kehadiran busi, tentu motor tidak akan bisa hidup dan dikendarai.

Tidak, at least tidak secara langsung. Konfigurasi mesin, tuning, aerodinamis, dan berat juga mempengaruhi.

Jika kotor, cukup bersihkan saja lalu mobil dapat dinyalakan. Namun jika sudah rusak, alangkah baiknya untuk segera diganti dengan busi yang baru. Tanda busi perlu diganti selanjutnya apabila mesin mobil kurang cepat menyala saat dihidupkan.

Ciri dan warna busi yang bagus pertama adalah warna busi abu-abu yang menunjukkan bahwa busi tersebut dalam kondisi normal dan masih efektif digunakan.

• Buka kap mesin. Langkah pertama adalah dengan membuka kap mesin dari kendaraan yang Anda miliki.
• Nyalakan mesin.
• Cabut busi.
• Perhatikan suara dan RPM mobil.
• Melakukan perbandingan.
• Lakukan pergantian.

• Memeriksa Ujung Elektroda. Memeriksa warna ujung elektroda atau kepala busi dapat membantu Anda mengidentifikasi bagaimana proses pembakaran berjalan.
• Membersihkan Endapan Karbon di Ujung Elektroda.
• Mengecek Kerapatan Ujung Elektroda.
• Mengganti dan Membersihkan di Kilometer Tertentu.