• Kondisi Mobil Terasa Aneh Saat Digunakan di Jalan.
• Saat Mobil Mati, Kondisinya Juga Terganggu.
• Sulit Di Starter atau Dihidupkan.
• Menjadi Tidak Peka atau Kurang Responsif.
• Warna Pada Busi Menjadi Lebih Gelap.
• Pada Saat Mesin Idle, Kondisinya Menjadi Tidak Wajar.
• Performa Mesin Turun Drastis.

• Motor Sulit Dinyalakan. Jika motor sering mengalami kesulitan ketika dinyalakan, ini seebtulnya salah satu tanda busi rusak.
• Kurang Responsif. Jika tarikan mesin motor kurang responsive, ini juga tanda busi bermasalah.
• Misfire.
• Mesin Pincang.
• Boros BBM.

Waktu terbaik mengganti busi pada sepeda motor adalah ketika sudah mencapai jarak 6.000 km. Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui cara kerja busi, sehingga ciri-ciri busi motor harus diganti sering terabaikan.

Performa Mesin Menurun

Kondisi busi yang aus dapat memengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat. Selain itu, mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi.

Performa Mesin Menurun

Hal ini terjadi karena busi yang rusak tidak mampu memberikan percikan api yang cukup untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang pembakaran mesin. Akibatnya, performa mesin mobil Anda menurun, karena tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran tersebut tidak maksimal.

• Buka kap mesin.
• Nyalakan mesin, sembari injak gas perlahan untuk menaikkan RPM.
• Cabut kabel busi satu per satu.
• Perhatikan saat mencabut kabel busi.
• Bandingkan busi yang baru dengan busi yang baru saja Anda untuk menguji mana yang normal.

• Memeriksa Ujung Elektroda. Memeriksa warna ujung elektroda atau kepala busi dapat membantu Anda mengidentifikasi bagaimana proses pembakaran berjalan.
• Membersihkan Endapan Karbon di Ujung Elektroda.
• Mengecek Kerapatan Ujung Elektroda.
• Mengganti dan Membersihkan di Kilometer Tertentu.

Busi motor merupakan komponen yang pemakaiannya tidak bisa tahan lama. Waktu yang tepat untuk mengganti busi motor adalah 6ribu km. Sayangnya banyak yang belum tahu cara kerja busi.

Lantas kenapa busi cepat rusak? Kalau busi motor sering rusak atau mati, bisa jadi itu akibat terjadi kebocoran pada klep. Dan penyebab utama busi yang sering rusak memang kebocoran klep. Kebocoran pada klep ini mengganggu kerja busi dan mengurangi usia pakainya.

Baca Selengkapnya

Busi tidak diganti bisa menyerang komponen lain

Bagian-bagian motor yang berpotensi alami masalah saat busi sudah lama tidak diganti adalah tutup busi, kabel pengapian, koil, bahkan sampai dengan baterai yang kita gunakan akan terjadi penurunan performa.

Ya jelas, apabila busi kendaraan sudah rusak dan minta ganti akan mempengaruhi tenaga motor.

Tidak, at least tidak secara langsung. Konfigurasi mesin, tuning, aerodinamis, dan berat juga mempengaruhi.

Kondisi busi yang aus dapat mempengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan, seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat. Selain itu, mesin juga akan terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi.

Biasanya jadwal penggantian busi yang dianjurkan adalah setiap 8.000 km.

Ciri dan warna busi yang bagus pertama adalah warna busi abu-abu yang menunjukkan bahwa busi tersebut dalam kondisi normal dan masih efektif digunakan.

Busi sepeda motor idealnya diganti setiap 6.000 – 8.000 km. Untuk memastikannya, bisa cek kondisi buku manual motor kita. Untuk pengecekan berkala, bisa dilakukan tiap 3.000 – 4.000 km. Pengecekan busi diperlukan untuk mengecek elektroda busi, apakah sudah terlalu kotor. Bersihkan jika dirasa perlu.

Busi yang berwarna hitam dan kering menandakan adanya ketidakseimbangan campuran udara dan bahan bakar. Hal ini umumnya diakibatkan oleh terlalu tingginya suplai udara ke karburator.