Dalam kebanyakan kasus, RPM ideal untuk per CVT Vario 125 adalah antara 3000 hingga 6000 RPM. RPM yang terlalu rendah dapat membuat mesin menjadi cepat panas dan memperpendek masa pakai clutch, sementara RPM yang terlalu tinggi dapat membuat tenaga motor terbuang sia-sia dan memperpendek umur mesin.

Baca Selengkapnya

Contoh kasus pada Honda Vario 125. Per kampas ganda original yang tersematkan berukuran 900 rpm, sedangkan untuk meningkatkan performa akselerasi atau tarikan awal minim gredek, ganti ke per yang ukurannya 1.500 rpm.

Baca Selengkapnya

Baca Selengkapnya

"Kalau Honda Vario 125 LED generasi pertama itu pakai roller bobot 15 gram," buka Anggi Prasetya, owner Gilang Speed Way (GSW) kepada Gridoto. "Bahkan Honda Vario 125 generasi pertama yang masih pakai lampu bohlam, bobot rollernya 18 gram," tambah Anggi.

Baca Selengkapnya

Pada motor matic standar, ukuran kekerasan per CVT 1.000 rpm atau lebih rendah.

Standarnya, per CVT Honda Vario 150 memiliki RPM sekitar 800. Berbeda jauh dengan per CVT milik Honda PCX 150 yang memiliki RPM sebesar 1.500.

Baca Selengkapnya

"Makanya dengan aplikasi per sentrifugal atau per kampas ganda yang lebih keras dari bawaan, bisa bikin akselerasi terasa lebih ngejambak," tambahnya. Itu bisa terjadi karena saat kampas ganda bersentuhan dengan mangkok untuk membuat roda berputar, rpm mesin sudah tinggi.

Misalnya, untuk per sentrifugal dengan kode kekerasan 1.500 rpm. "Artinya per akan mengembang saat putaran mesin menyentuh 1.500 rpm," ungkap pria yang bermarkas di Jalan Walang Raya 28, Plumpang, Jakarta Utara.

Harga per CVT Vario 125 ini dibanderol sekitar Rp. 39.000 saja.

Baca Selengkapnya

Mengutip laman resmi Honda, rasio kompresi Vario 125 adalah 11:1, sehingga membutuhkan bahan bakar dengan RON 92-95. Bahan bakar dengan RON 92-95 di antaranya: bensin dengan RON 95, Super, Pertamax, dan Performance 92.

Baca Selengkapnya

"Kalau Honda Vario 125 LED generasi pertama itu pakai roller bobot 15 gram," buka Anggi Prasetya, owner Gilang Speed Way (GSW) kepada Gridoto. "Bahkan Honda Vario 125 generasi pertama yang masih pakai lampu bohlam, bobot rollernya 18 gram," tambah Anggi.

Baca Selengkapnya

Sementara Honda Vario 125 menggunakan mesin bertenaga 10,9 dk di 8500 RPM dan torsi puncak mencapai 10,8 Nm di 5000 RPM.

Baca Selengkapnya

Nah, berdasarkan pengalaman dan rekomendasi dari para pengguna Vario 125 yang berpengalaman, rentang RPM yang ideal adalah antara 5000 hingga 7000 RPM. Dalam rentang RPM ini, mesin Vario 125 dapat memberikan tenaga yang maksimal tanpa membebani mesin secara berlebihan.

Baca Selengkapnya

"Ganti roller terlalu enteng tapi tidak ada hitung-hitungannya bukannya bikin motor lari malah bisa bikin motor cuma menggerung," terangnya. Hal tersebut dikarenakan roller yang terlalu enteng bikin rpm mesin terlalu cepat naiknya.

Usia pakai roller berkisar antara jarak 20.000 - 24.000 km. Jika dipaksa menempuh jarak lebih jauh, roller bisa mengalami aus bahkan peyang yang menyebabkan gangguan tersebut. Gejala selanjutnya adalah tarikan atau performa Honda Vario yang tidak optimal, bahkan cenderung lambat.

Baca Selengkapnya

"Per CVT standar pabrik memang rata-rata hanya. memiliki tingkat kekerasan tidak sampai 1.000 rpm,"

Misalnya, untuk tingkat kekerasan 1000 rpm maka dapat menggunakan per CVT warna biru atau putih. Sementara itu, untuk 1.500 rpm memiliki warna kuning dan 2.000 rpm menggunakan warna merah.

Fungsi Per CVT

Berdasarkan tingkat kekerasannya, per CVT dibagi dalam beberapa macam diantaranya 1000 rpm, 1500 rpm, dan 2.000 rpm. Per CVT yang terlalu keras akan membuat belt menjadi lebih cepat mengalami keausan karena belt tidak mampu membuka driven pulley sehingga belt akan terkikis.

Baca Selengkapnya

Vario 125 berkapasitas 125 cc dengan diameter x langkah 52.4 x 57.9 mm. Daya maksimalnya 8.2 kW pada 8500 rpm.

Baca Selengkapnya