Contoh kasus pada Honda Vario 125. Per kampas ganda original yang tersematkan berukuran 900 rpm, sedangkan untuk meningkatkan performa akselerasi atau tarikan awal minim gredek, ganti ke per yang ukurannya 1.500 rpm.

Baca Selengkapnya

Standarnya, per CVT Honda Vario 150 memiliki RPM sekitar 800. Berbeda jauh dengan per CVT milik Honda PCX 150 yang memiliki RPM sebesar 1.500.

Baca Selengkapnya

Harga per CVT Vario 125 ini dibanderol sekitar Rp. 39.000 saja.

Baca Selengkapnya

Nah, berdasarkan pengalaman dan rekomendasi dari para pengguna Vario 125 yang berpengalaman, rentang RPM yang ideal adalah antara 5000 hingga 7000 RPM.

Baca Selengkapnya

Solusinya agar tarikan awal lebih responsif, kalian bisa pakai roller yang lebih enteng dari roller bawaan Honda Vario 125. "Kalau Honda Vario 125 buat harian pakai roller 12 gram sudah cukup," tambahnya saat ditemui di Jalan Abdul Gani Raya, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

• Tarikan Awal Jadi Lebih Berat.
• Boros Bahan Bakar.
• Resiko Kerusakan Meningkat.
• Umur Komponen CVT Berkurang.
• Upgrade Mesin dan Komponen CVT Lainnya.
• Pakai Roller yang Sesuai.
• Rutin Melakukan Perawatan Berkala.
• Roller 13-14 gram.

Pada motor matic standar, ukuran kekerasan per CVT 1.000 rpm atau lebih rendah. Banyak dari pengguna motor matic yang tergiur dengan per CVT aftermarket dengan ukuran 1.500 maupun 2.000 rpm dan tentunya ukuran ini memiliki kekerasan lebih dari 1.000 rpm.

Baca Selengkapnya

Spesifikasi utama yang berbeda adalah kapasitas mesinnya. Vario 125 berkapasitas 125 cc dengan diameter x langkah 52.4 x 57.9 mm. Daya maksimalnya 8.2 kW pada 8500 rpm. Torsi maksimalnya 10.8 Nm pada 5000 rpm.

Baca Selengkapnya

Per sentri vario 150 dilengkapi dengan mesin 4-tak berkapasitas 150cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 10,7 PS pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 12,8 Nm pada 5.000 rpm.

Baca Selengkapnya

Makanya, pemeriksaan dan pembersihan filter CVT perlu dilakukan di setiap 1.000 km. Servis ini untuk memeriksa dan membersihkan komponen CVT agar akselerasi lebih halus.

Baca Selengkapnya

Per Cvt Honda Vario 125-150 Original AHM 1000 Rpm - Per Pully Vario 1000 Rpm Original AHM - Per Pully standard. Nikmati gratis ongkir hingga Rp8.000 dengan minimum 5 item.

Baca Selengkapnya

Misalnya, untuk tingkat kekerasan 1000 rpm maka dapat menggunakan per CVT warna biru atau putih. Sementara itu, untuk 1.500 rpm memiliki warna kuning dan 2.000 rpm menggunakan warna merah. Apa saja pengaruh per CVT lemah yang harus diperhatikan pemilik kendaraan, kenali di halaman berikutnya.

Misalnya, untuk per sentrifugal dengan kode kekerasan 1.500 rpm. "Artinya per akan mengembang saat putaran mesin menyentuh 1.500 rpm," ungkap pria yang bermarkas di Jalan Walang Raya 28, Plumpang, Jakarta Utara.

Roller Vario 125 punya bobot 18 gram, sehingga berat totalnya mencapai 108 gram, sementara roller Vario 150 bobot masing-masingnya hanya 15,5 gram sehingga total beratnya 93 gram, beda hingga 5 gram.

Baca Selengkapnya

"Ganti roller terlalu enteng tapi tidak ada hitung-hitungannya bukannya bikin motor lari malah bisa bikin motor cuma menggerung," terangnya. Hal tersebut dikarenakan roller yang terlalu enteng bikin rpm mesin terlalu cepat naiknya.

"Dengan pakai roller lebih berat efeknya napas mesin terasa lebih panjang di putaran atas, cocok buat yang ingin kejar top speed," buka Yono, kepala mekanik Yons Motor. Hasilnya, pada saat motor dikendarai putaran mesin bisa lebih rendah. Sehingga lebih irit bensin dalam kondisi berkendara di trek panjang.

Roller Vario 125 Fi Roller Standar KZR Berat 18 Gram Roller Vario Techno Roller Vario 125 Non LED Roller Vario 125 Fi Non LED.

Baca Selengkapnya

Menurut Ricard, penggunaan per CVT lebih panjang bisa lebih bagus karena dengan per CVT lebih panjang maka akan ada dorongan lebih besar ke sliding sheave. Dorongan lebih besar ini akan bikin tarikan lebih responsif di putaran awal, tapi biasanya di putaran atas agak kurang tinggi dapat top speednya.

Fungsi Per CVT

Berdasarkan tingkat kekerasannya, per CVT dibagi dalam beberapa macam diantaranya 1000 rpm, 1500 rpm, dan 2.000 rpm. Per CVT yang terlalu keras akan membuat belt menjadi lebih cepat mengalami keausan karena belt tidak mampu membuka driven pulley sehingga belt akan terkikis.