Optimalnya, busi motor harus diganti setiap 6.000 kilometer sampai 10.000 kilometer,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Sebagai contoh, Honda menyarankan untuk mulai mengganti busi standar setelah penggunaan motor hingga 6.000 km dan pergantian busi non-standar saat mencapai jarak tempuh 20.000 km. Sedangkan dari Suzuki menyarankan untuk mulai memeriksa kondisi busi motor setelah motor mencapai jarak tempuh 4.000 km.

Awalnya, Anda akan merasakan performa kendaraan yang menurun. Hal ini dikarenakan busi tidak stabil sehingga menyebabkan proses pembakaran di ruang bakar menjadi tidak sempurna. Kalau sudah begitu, kerusakan tersebut berpotensi menjalar pada kerusakan komponen lain.

“Setiap menempuh jarak 8.000 Km busi Honda Vario 125 harus diganti, sesuai dengan anjuran pabrikan untuk motor injeksi sedangkan untuk motor karburasi setiap 4.000 Km busi harus diganti,” ucap Canon kepada Kompas.com, Sabtu (25/9/2022).

Baca Selengkapnya

“Setiap menempuh jarak 8.000 Km busi Honda Vario 125 harus diganti, sesuai dengan anjuran pabrikan untuk motor injeksi sedangkan untuk motor karburasi setiap 4.000 Km busi harus diganti,” ucap Canon kepada Kompas.com, Sabtu (25/9/2022).

Baca Selengkapnya

Salah satu ciri yang paling mudah dikenali saat busi sudah aus adalah akselerasi mobil menjadi terhambat, bahkan berjalan lebih lambat. Tidak hanya itu saja, mobil juga terkadang mengalami lonjakan pada bagian mesin saat sedang berjalan.

Adapun ciri-ciri busi motor harus diganti salah satunya, yaitu mesin yang susah dihidupkan. Jika terjadi hal-hal tersebut, sebaiknya membawa motor pada teknisi ahlinya agar segera diganti. Dengan begitu, maka performa mesin kendaraan secara keseluruhan akan menjadi lebih prima.

Busi motor merupakan komponen yang pemakaiannya tidak bisa tahan lama. Waktu yang tepat untuk mengganti busi motor adalah 6ribu km. Sayangnya banyak yang belum tahu cara kerja busi.

"Untuk jenis busi nikel yang sering dipakai busi bawaan motor, dianjurkan diganti setiap 6.000 km pemakaian," yakin Diko. Menurut Diko, saat dipakai lebih dari 6.000 km memang busi masih bisa bekerja untuk menghidupkan mesin motor.

Performa Mesin Menurun

Kondisi busi yang aus dapat memengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat. Selain itu, mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi.

• Sulit Menyalakan Mesin Mobil.
• Terdengar Suara Tidak Wajar.
• Pada Posisi Idle, Muncul Getaran.
• Perubahan Warna Busi Menjadi Gelap.
• Kualitas dari Busi Kurang Baik.
• Bahan Bakar yang Berlebih.

Kondisi busi yang aus dapat mempengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan, seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat. Selain itu, mesin juga akan terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi.

Jakarta, Otomania - Sepeda motor injeksi memiliki spesifikasi busi berbeda dengan motor konvensional atau karburator. Bila sampai salah mengaplikasi busi, bisa fatal akibatnya.

Memang tidak dapat dimungkiri bahwa busi merupakan salah satu komponen yang berperan penting termasuk pada jenis motor injeksi. Sayangnya, dalam beberapa kondisi, masih banyak yang tidak tahu tentang penyebab busi motor injeksi cepat mati begitu saja.

• Ban. Ban memang tidak memengaruhi kerja mesin, tetapi akan memengaruhi keselamatan pengguna.
• Oli. Oli mesin termasuk komponen motor matic yang wajib diganti berkala.
• Busi.
• Aki.
• Lampu.
• Kampas Rem.
• Filter.
• Van Belt.

• Jangan Gosok Kepala Busi dengan Amplas. Foto: Maricimande.
• Jangan Rendam Busi ke Dalam Bensin atau Minyak Tanah.
• Gunakan Sikat Kawat dan Kain Halus.
• Test Pengapian Busi.
• Ganti Busi Baru Secara Berkala.

Busi iridium diklaim mampu mendongkrak performa mesin hingga 3% lebih kencang daripada performa menggunakan jenis busi biasa atau platina. Hal tersebut terjadi karena busi iridium sangat tahan panas, dan mampu menghasilkan percikan api yang lebih merata tanpa perlu dialiri arus listrik yang besar.

Performa Mesin Menurun

Hal ini terjadi karena busi yang rusak tidak mampu memberikan percikan api yang cukup untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang pembakaran mesin. Akibatnya, performa mesin mobil Anda menurun, karena tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran tersebut tidak maksimal.

• Buka kap mesin.
• Nyalakan mesin, sembari injak gas perlahan untuk menaikkan RPM.
• Cabut kabel busi satu per satu.
• Perhatikan saat mencabut kabel busi.
• Bandingkan busi yang baru dengan busi yang baru saja Anda untuk menguji mana yang normal.